Selamat datang di blog Depistons Seputar Skutic

semoga kami dapat memberikan informasi yang cukup berguna untuk para bikers di indonesia.

APLIKASI BUSI IRIDIUM


Aplikasi Busi Iridium Buat Harian? Setting Ulang Dulu!

Kalo pakai busi iridium buat harian, buka sedikit putaran setelan angin di karbu biar konsumsi BBM lebih irit dan emisi gas buang tetap ramah 

OTOMOTIFNET - Pemakaian busi dengan spe­sifikasi atau bahan lebih tinggi dari busi standar (bahan nickel) memang bisa meningkatkan performa dapur pacu. Misal pakai jenis iridium.

Terbukti dari beberapa tes yang OTOMOTIF lakukan, pemakaian busi jenis ini mampu mendongkrak tenaga dan torsi dapur pacu. Bahkan di motor standar sekalipun. Itu tanpa mengubah settingan mesin kayak karburator lo. Dengan catatan, spek atau tingkatan panas busi sesuai kondisi mesin.

Namun ternyata di sisi lain, penggunaan busi jenis ini bila tanpa mengubah settingan karburator, akan berdampak pembakaran jadi terlalu rich. Sehingga dalam pemakaian lama akan menciptakan tumpukan karbon pada elektroda busi (carbon fouling) maupun ruang bakar. Efek lainnya, emisi gas buang jadi lebih jelek dibanding waktu pakai busi standar. Kenapa?

“Sebab, meski punya tingkat panas yang setara dengan busi standar, busi jenis iridium umumnya punya spek lebih dingin dari busi standar. Sehingga otomatis membuat pembakaran jadi kurang sempurna, terutama di putaran rendah. Namun performa mesin tetap bisa naik,” terang Doddy Herdianto, as. Marketing Manager PT Denso Sales Indonesia (DSI).

Demi membuktikan, OTOMOTIF coba melakukan eksperimen kecil-kecilan pada Honda Karisma keluaran 2004 dan Scoopy 2010. Bebek berlambang sayap mengepak ini (Karisma) standarnya pakai busi nickel NGK CPR6EA-9 atau Denso U20EPR9. Bila ingin pakai jenis iridium, untuk produk Denso bisa pakai tipe IU20. Sementara buat Scoopy pakai IU24.

Mula-mula busi bawaan motor kami cabut. Lalu digantikan jenis iridium tadi. Lantas mesin coba dihidupkan beberapa saat sampai mencapai suhu ideal, lalu di-blayer di tempat hingga putaran tinggi selama beberapa kali. Setelah itu busi iridium tadi dilepas kembali untuk diperiksa kondisi elektrodanya.

Hasilnya, permukaan elektroda tampak agak hitam, namun sangat tipis. Maklum, soalnya pengujiannya hanya sebentar dan statis. Pastinya bila motor dijalankan dalam waktu lama, carbon fouling yang terjadi akan lebih banyak.

“Kalau pakai busi iridium, meski tingkat panasnya setara, jika tanpa menyetting ulang karburator, suplai bensin sudah pasti akan terbaca rich. Buat kepentingan racing atau turing, gak masalah. Karena yang dicari speed. Tapi buat harian, sebaiknya setelan angin agak dibuka sedikit biar pembakaran pas lagi,” saran Doddy.

Penyetelan ulang pada karburator itu, lanjut Doddy, tidak akan menurunkan performa mesin. Malah efek yang didapat, konsumsi bahan bakar jadi makin irit dan emsi gas buang tetap ramah seperti standarnya.

Terbukti konsumsi bensin Scoopy yang semula bisa menempuh 43 km untuk 1 liter Pertamax campur Premium. Saat pakai busi iridium dengan setelan angin agak dibuka 1/4 putaran, konsumsi bensinnya bisa tembus 45,3 km/liter. Itu dengan cara berkendara santai, bukaan gas diurut dan kecepatan maksimum dipatok tak lebih dari 70 km/jam. Bobot pengendara 77 kg


DATA TERSEBUT DI AMBIL DARI http://motorplus.otomotifnet.com

TIPS UNTUK MOTOR SKUTIC

Lumasi Puli Skutik, Lebih Licin Lebih Lancar

Jakarta - Lancarnya sistem transmisi tentu membuat pengendaraan semakin nyaman. Tak hanya itu, konsumsi bahan bakar pun lebih optimal, karena hambatan tenaga dari mesin ke roda berkurang. Pada skutik ada beberapa bagian di transmisi CVT-nya yang perlu mendapat perawatan.

Terutama di bagian-bagian yang bergesekan seperti pada puli-puli dan belt. Tetapi ada lagi bagian yang di dalamnya terdapat peranti yang bergesekan dan memerlukan pelumas di bagian tersebut. Seperti di bagian slider di puli.

"Perawatannya dengan memberikan gemuk di bagian yang bergerak," tutur Santoso, dari bengkel Suzuki Meruya Ilir.

Bagian ini ada di balik kopling ganda alias ada pada puli sekunder. Slider ini akan bergeser pada daya sentrifugal tertentu, sehingga belt akan bergeser dan membuat rasio yang berubah untuk memberikan percepatan berbeda pada roda belakang.

Setelah dibuka, mulai dari rumah kopling dan kopling gandanya, akan tampak beberapa bagian, mulai puli, per CVT dan kopling gandanya (gbr.1). Setelah bagian itu terlepas semua, kemudian copot penutup slider dengan cara mengungkitnya (gbr.2).

Kemudian, copot pen pengunci menggunakan tang (gbr.3), lantas dilanjutkan dengan  Setelah terlepas bagian tersebut dicuci dulu, menggunakan bensin atau cairan lain yang mampu merontokkan gemuk lawasnya (gbr.4).

Setelah bersih dan dikeringkan, pasang kembali pen pada kedua bagian puli tadi (gbr.5). Dilanjutkan dengan mengoleskan gemuk di celah yang ada, masukkan cukup gemuk ke dalamnya, lalu coba gerakkan bagian tersebut hingga terasa lancar (gbr.6). Terakhir pasang kembali penutup slider dengan menekannya masuk.

Nah, rangkai kembali bagian-bagian ini sehingga terpasang rapi kembali. Dengan gemuk baru, hambatan gerak pun jadi berkurang, bagian-bagian yang bergesekan pun akan lebih awet, karena gemuknya lebih bersih.


DATA TERSEBUT DI AMBIL DARI  (motorplus.otomotifnet.com) 

TIPS


Agar Yamaha Mio Enggak Gerah Lagi, Yuk Pasang Oil Cooler

OTOMOTIFNET 
Oli mesin selain berfungsi sebagai pelumas, juga ikut membantu mendinginkan dapur pacu. Makanya pada motor berpendingin udara, ada beberapa produk yang diberi tambahan oil cooler oleh pabrikannya guna mengantisipasi mesin cepat kegerahan. Contohnya kayak di Suzuki Satria FU. 



Bila dari sononya gak dikasih fitur oil cooler, sebenarnya enggak masalah. Selama mesinnya masih standar. Tapi kalau sudah di-upgrade atau dikorek, tak ada salahnya mengaplikasi peranti ini biar suhu dapur pacu selalu terjaga. Maklum, mesin oprekan, biasanya kerjanya lebih keras, sehingga kadang membuat suhu mesin lebih tinggi dari biasanya. 

Contohnya kayak di motor bore up atau yang mengusung rasio kompresi tinggi dan sebagainya. Nah, buat pembesut Yamaha Mio yang mesinnya sudah diup-grade seperti itu, sok bila ingin memasang peranti pendingin oli alias oil cooler. Toh, produk aftermarketnya udah cukup banyak di pasaran. 







Misalnya merek Cool asal Thailand (gbr.1) yang bisa ditebus seharga Rp 350 ribu. “Paketnya lengkap berikut slang dan nipel (gbr.2) untuk dihubungkan ke jalur oli di kepala silinder. Tinggal pasang,” bilang Johanes Hanafi, bos X-16 yang gerainya kini pindah di kawasan Ruko Lima Permai Jl. Moh. Mansyur No.11 blok A-4, Jembatan Lima Permai, Jakpus. 

Cara mengaplikasinya mudah kok. Kata Johanes yang pernah menerapkannya di motor milik konsumennya, untuk oil cooler-nya sendiri bisa di tempatkan di puncak kepala silinder pakai braket tambahan yang telah disediakan. Atau dipasang di cover bodi di bawah jok. 

“Kemudian tanggalkan sebuah baut 10 mm yang ada di kepala silinder sebelah kanan atas lalu pasang nipel yang bentuknya panjang pada derat dudukan baut tadi,” terang Hendi, mekanik X-16. Jika sudah, hubungkan slang dari oil coller ke nipel yang dipasang tadi. 

Selanjutnya, tancapkan nipel yang ujung berbentuk kayak ring di slang out atau yang keluar dari oil cooler. Oh iya, jalur keluar oli dari oil cooler bisa berpatokan pada tulisan ‘Cool’ (gbr.3) yang tertera di badan oil cooler. 

Kelar itu, lepas salah satu mur kepala silinder, boleh yang mana saja, lalu masukkan nipel berbentuk ring tadi ke baut kepala silinder yang mur-nya dilepas. Lalu pasang lagi mur-nya dan kencangkan. Beres deh!       

Tapi ingat, jika sudah mengaplikasi oil cooler ini, jangan lupa menambah volume oli sekitar 200 ml. Jadi bila takaran standarnya 800 ml, tambah jadi 1.000 ml (1 liter). 

X-16 : Telp. 021-70750977 

data tersebut di ambil darihttp://motorplus.otomotifnet.com

YAMAHA LEXAM

Belum dirilis skuter matik garputala dengan platform normal seperti yang dimuat beberapa hari sebelumnya maka, hadir lagi skuter matik yang mengusung konsep dan teknologi anyar. Yamaha Lexam sudah dipajang di Vietnam Oktober 2009 silam. Hanya saja akan dirilis tahun 2010. Motor ini menawarkan skuter matik dengan aura bebek yang lebih kental karena desain bodi, lingkar roda 17 inchi, dan masih penggerak rantai.

Di Asia Tenggara, prosentase motor dengan tipe underbone masih terbesar yaitu di kisaran 60%. Angka penjualan di penghujung tahun 2009 diperkirakan 10,55 juta unit di Asia Tenggara. Sedangkan Yamaha Nouvo yang masih tersedia barang anyarnya di Asia Tenggara kecuali Indonesia ini memiliki desain yang agak unik, sebut saja diameter roda 16 inchi depan belakang. CVT yang terpasang di roda belakang. Suspensi ganda yang lebih pendek. Bisa disebabkan hal ini tentu sudah melewati hasil penelitian yang cukup panjang. Hal ini dikemudian hari diikuti oleh SkyWave yang terhitung sukses.

Seperti yang kita ketahui, motor bebek merupakan kendaraan yang begitu populer karena kemudahan dalam berkendara dan menyenangkan. Maka dari itulah Lexam diciptakan untuk menjembatani antara motor bebek dengan matik. Lexam memiliki bodi yang benar-benar berbeda dari yang sudah ada. Jauh lebih futuristis dari bebek manapun. Dengan kata lain, tidak ada varian underbone Yamaha yang menyamainya.

Yang membedakannya secara kasat mata adalah adanya tuas rem di kiri dan kanan setang. Kemudian, footstep tanpa adanya pedal rem belakang dan perseneling Hanya tersedia pijakan kaki yang cukup lebar membuat kaki terbebas dari tugasnya, tugasnya hanya menopang motor kala berhenti. Yang membedakannya dengan Nouvo dengan Lexam yaitu Yamaha Compact Automatic Transmission (YCAT). Desain mesin pada Nouvo cenderung konvensional dengan CVT berdimensi panjang maka Lexam memiliki desain dengan dimensi yang sangat kompak.

Mengandalkan mesin dengan kapasitas 115cc, silinder tunggal, berpendingin udara. Memiliki daya elastisitas yang tinggi, sabuk yang tahan panas dengan pulley yang dirancang dan dioptimalkan sistem pendinginannya. Kalau melihat konsep yang ditawarkan lumayan juga dibandingkan dengan Nouvo. Lingkar roda 17 inchi jauh lebih bervariasi ketimbang 16 inchi. Begitu pula ditilik dari desain, idealnya sih memang membuat konsumen terpukau dan lebih familiar karena condong ke motor jenis bebek. Berapa akan dibanderol motor ini ?

Bila dikonversi ke rupiah, harga di Vietnam sana maka 14,5 juta rupiah akan didapat. Kru motor-modif.com sendiri telah konfirmasi langsung ke PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) sepedamotor merek Yamaha, memang ada kemungkinan akan dirilis di Indonesia tapi mereka akan melakukan sejumlah survey terlebih dahulu. Maklum, teknologi baru biasanya dipandang sinis oleh masyarakat Indonesia.

Sebut saja pengalaman yang telalh lalu, Nouvo sebagai tumbal karena angka penjualannya kurang begitu direspon oleh masyarakat.Tapi peran Nouvo tak bisa diremehkan, karena pembuka jalan Mio dan skuter matik yang lainnya. Bagaimana pendapat MotMod Mania ? apakah motor ini layak dipilih sebagai tunggangan harian ? ( Rindra P. )



Data tersebut di ambil dari http://www.otomotifnet.com

PENTING!!


Awas! Jalan Tak Rata Bisa Akibatkan Syaraf Tulang Belakang Terjepit

Jakarta - Sebenarnya apa sih risiko yang dihadapi penunggang motor kala berkendara? Dr. Josie Rizal, Sp.OT dari RS Siaga Raya, menjelaskan, ada beberapa hal yang kemungkinan besar bisa disebabkan oleh penunggang motor yang melalui rute jalan jelek dengan suspensi kurang memadai.

"Utamanya pada tulang belakang bawah, karena bagian ini menerima beban terberat saat duduk di atas motor," ungkapnya. Pada bagian itu kemungkinan bisa menyebabkan syaraf terjepit, serta disc (cakram penyangga di tulang belakang) pun bisa aus.

Terparah, kalau kondisinya sudah menjepit syaraf. "Efeknya bisa membuat kaki lemas, karena syaraf di tulang belakang bagian bawah mempengaruhi kaki," ungkap Jose kemudian. Gejala-gejalanya bisa terasa ketika sering mengalami nyeri punggung, ketika sudah berkendara terlalu lama.

Lantas, penanganan yang dilakukan, tentu dengan analisis terlebih dahulu. "Diteliti dulu, apakah ada riwayat syaraf terjepit sebelumnya, lantas diteliti lagi, apakah disc-nya sudah aus. Untuk mengetahuinya perlu dilakukan MRI," tuturnya.


Langkah terbesar adalah penanganan dengan operasi, tetapi jika dilihat tidak memerlukan tindakan operasi, cukup dengan istirahat beberapa waktu yang ditentukan oleh dokter. Menurut Jose ada beberapa hal yang bisa membantu mencegah ‘penderitaan' pada tulang belakang ini.

"Sokbreker mesti dalam kondisi baik, lantas perlu dijaga tekanan angin ban serta kondisi jok dan salah satu hal cukup menentukan adalah riding position serta cara melewati rintangan di jalan," ujar lelaki yang gemar menunggang motor kala SMA itu.

Ada hal lain bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan tulang belakang, tentu pada otot-otot penyangganya. "Lakukan renang, karena renang mampu mebuat postur tubuh kita lebih baik serta otot-otot lebih kuat," ujarnya. Begitu pun otot perut sebaiknya dilatih agar lebih kuat menyangga tubuh saat berkendara.

Saat berkendara pun, ada sikap-sikap tubuh yang perlu dilakukan, ketika akan melewati jalan jelek misalnya, sebaiknya tubuh diangkat sedikit agar tidak terlalu menyangga pada tulang punggung. "Mirip orang naik motocross," ujarnya. Tetapi, kalau jalan jelek terlalu panjang, lebih baik lambatkan kendaraan agar guncangan tidak terlalu keras.

Nah, untuk sokbrekernya, sebenarnya kondisi sokbreker standar sudah cukup, tetapi jika ingin mengganti, tentu perlu diperhatikan pula penggunaan sehari-hari kendaraanya. "Sebaiknya tidak menggunakan sokbreker yang dirancang untuk balap, karena relatif kurang nyaman untuk sehari-hari," tuturnya.

Data tersebut di ambil dari http://motorplus.otomotifnet.com/

Pengetahuan Bahan Bakar

ADDITIVE BAHAN BAKAR
Pertamax dan Pertamax plus dianggap mahal. alasannya karena bukan bakar non subsidi dari pemerintah. Tapi setelah di konfirmasi langsung kepada pihak pertamina, sepertinya bukan cuma itu saja namun ada spek teknis yang lebih
Kalau melihat dari angka oktannya, sudah pasti pertamax dan pertamax plus tinggi. Namun dari kandungan lain juga lebih unggul. "seperti ada bahan tambah atau additife yang lebih", jelas wianda pusponegoro, Manager media corporate PT pertamina (persero).
menurut winda, aditif yang ditambahkan pada pertamax dan pertamax plus yaitu secara garis besar ada tiga. Apa aj si itu ?


- PERTAMA
Corrosion inhibitor. yaitu sebagai penlindung anti karat pada dinding tangki dan saluran bahan bakar, serta pada ruang pembakarannya. Makanya kalau menggunakan premium, dianjurkan agar jangan sering membiarkan tangki kosong. menyebabkan dinding tangki tidak tertutupi bahan bakar. ini yang membuat sering berkarat. menggunakan pertamax atau Pertamax plus diberi zat yang mampu menangkal korosi. dinding tangki dicegah beroksidasi dengan udara. sehingga tidak dimakan oleh karat.
-KEDUA
additif ditergensi. ada hubungan dengan detergen atau sabun.tapi yang dimaksud adalah detergensi yaitu sebagai pembersih ruang bakar mesin sehingga mesin menjadi lebih bersih dan awet, dan pembakaran lebih efisien. Detergensi ikut membasuh kotoran atau kerak dalam ruang bakar. Wah, seperti engine conditioner don. ini yang bikin pembakaran lebih bersih.
-KETIGA

additif demulsifier. Additif ini berfungsi untuk menjaga kemurnian bahan bakar dari campuran air, sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna. Adidit ini punya kemampuan menghindari bahan bakar mengikat oksigen. sebab, kalau bahan bakar bertemu dengan oksigen akan bereaksi dan hasilnya menjadi molekul air. Makanya di dalam tangki bahan bakar kerap terjadi endapan air.


Banyak yang menuduh SPBU sengaja mencampur bensin dengan air. padahal bensin mudah sekali mengikat oksigen yang akhirnya terbentuklah air. Begitu juga yang terjadi di tangki penyimpanan SPBU. Mudah sekali bensin mengikat oksigen, Unsur H (hidrogen) di bahan bakar bertemu dengan oksigen (O2) dari udara. Jadinya H2O alias air. Makanya di balap yang menggunakan bensol, banyak yang di campur dengan demulfisir.






Data Tersebut di ambil dari majalah MOTOR PLUS (29 desember 2010 - 04 January 2011)

LAMPU ON SIANG (UNTUNG ATAU RUGI)

Sisi positifnya dapat di percaya, Menyalakan lampu siang hari bisa membantu kendaraan 'lawan' melihat dengan awas dan waspada.
Menyalakan lampu siang hari pada motor telah diamantkan di undang-undang no 22 tahun 2009 mengenai lalu lintas dan angkutan jalan raya. Sehingga, sudah jadi kewajiban pengendara untuk selalu menyalakan lampu.
Aturan ini berdasarkan keterangan dari kementerian perhubungan memang diadopsi dari aturan serupa yang berlaku di luar negeri, seperti di eropa atau amerika. Attau du wilayah yang memang jumlah kendaraan roda duanya sedikit atau tidak seperti di indonesia. Jadi, masuk akal istilah motor sebagai abgian terkecil di jalan.
Namun untuk wilayah indonesia, jumlah motor sudah banyak apalagi di dalam kota. Apakah aturan ini produktif atau mala kontra.?






-FAKTA BOROS (DAMPAK NYA SEDIKIT!)


Bicara safety, mungkin agak bertolak belakang dengan faktor pemborosan. Sebab jika menyalakan lampu di siang hari ada sisi lain yang juga tetap harus di bayar, Misalnya dari segi komsumsi bensin dan usia pakai part yang berhubungan.
 Mulai dari mesin dulu ya." untuk menyalakan lampu, butuh arus yang di ambil dari sepul"ujar bobeng, penemu pengapian tanpa mangnet ini".
selama pengambilan arus, Magnet bekerja memutari sepul. Ini disebut induksi magnet. Putaran mesin jadi lebih berat dari sebelumnya. "kondisi ini yang menyebabkan penurunan rpm Mesin. Tapi penurunannya tidak seberapa jauh " ujar sarwono Edi, Technical training Manager, PT Astra Honda Motor (AHM).
Memang! pengujian pun coba dilakukan MOTOR plus untuk mengukur sejauh mana penurunan Rpm. Uji coba dilakukan di Honda Scoopy. Dalam Keadaan stationer, baru dilakukan pengetesan. Ketika Lampu utama di matikan, putaran mesin tertinggi tertera di takometer digital menunjukan angka 1.340 rpm.sedang Rpm terendah bermain di angka 1.250 rpm.
lanjut, tes berikutnya dilakukan dalam keadaaan lampu di nyalakan. Begitu saklar ON, terasa terjadi penurunan putaran mesin, ini di tandai deru suara mesin yang menjadi rendah seiring terjadinya induksi magnet. Rpm tertinggi yang didapat saat itu 1.260 Rpm. sedang Rpm terendah di 1.150 Rpm.
Dari uji coba ini terlihat bahwa memang terjadi penurunan. setidaknya 80-100 rpm drop ketika magnet memutari sepul untuk menciptakan pemakaian klep tanpa per ini.
Kalau di honda vario lebih parah lagi. pernah di lakukan pengukuran penurunan rpm bisa mencapai 200 rpm. Fakta bahwa setiap motor berbeda -beda.
Tapi sejauh mana penurunan putaran mesin ini mempengaruhi konsumsi BBM. Kali ini pengetesan di lakukan di motor berbeda. Pakai TVS Neo X3i, Test dilakukan di dua kondisi. lampu menyala dan mati.
Tabung bahan bakar pengganti diisi pertamax plus dengan volume 100 cc. Motor di ajak berputar dalam menu lintasan lengkap. jalan menanjak , turunan, menikung dan tentu jalan datar Di Neo x3i sendiri memiliki fitur Econo yang memandu pengendara agar bisa hemat BBM.
Dengan Kecepatan tidak lebih dari 50km/jam, motor mampu melaju hingga 3,9km. Itu artinya 1 liter /39km. Kini tinggal menguji Neo x3i ketika lampu menyala.
Tetap memakai metode perlakuan berkendara yang sama, terbukti hasil akhir yang di dapat tidak berbeda jauh. Dari 100 cc mampu berlari hingga 3,7 km atau 1 liter/37km. wah hasil nya lumayan memang. selisih sekitar 2 km/liter saja.
Sebenernya soal dampak konsumsi BBM sudah diprediksikan oleh Bobeng dan juga Edi. artinya, selisih BBm Ketika lampu ON dan OFF memang tak akan beda jauh. itu karena penurunan rpm hanya sedikit.
Beralih ke usia pakai bohlam "lampu halogen yang bagus usia pakai nya bisa mencapai 500 jam. Tapi, semua tergantung dari kualitas bohlam dan voltase yang masuk ke filamen itu sendiri "ungkap Arief Hidayat, Managing Director PT Wuerth Indah, salah satu produsen bohlam kendaraan ternama.
Menyalakan lampu di siang hari dan malam hari, tentu bikin usia pakai pakai bohlam jadi lebih cepat tercapai . Memang, secara langsung pemborosan terjadi di bagian penerangan ini. begitu juga reflektor lampu dann lingkungan luar lebih panas siang hari.
Belum lagi, kiprok alias regulator yang fungsinya untuk mengubah arus dari AC ke DC. pastinya, lamanya arus yang masuk bisa membuat kiprok bekerja lebih. Akhirnya berpengaruh ke usia pakai juga.
Tapi semua kembali lagi ke sisi safety. Menurutnya Bobeng pun, dirinya lebih percaya hidupkan lampu di siang hari ketika berkendara."beda. Pengendara di depan jadi lebih jadi waspada dengan hadirnya kita" jelasnya. Pendapat serupa juga dikatakan Sarwono Edi.

Data tersebut di ambil dari majalah Motor plus edisi 19 - 25 january 2011.